BERDOA DENGAN MENGANGKAT TANGAN

Mengangkat tangan dalam berdoa merupakan etika yang paling agung dan memiliki keutamaan mulia serta penyebab terkabulnya doa. Dari Salman al Farisi bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda (artinya): “Sesungguhnya Rabb kalian Maha Hidup lagi Maha Mulia, Dia malu dari hamba-Nya yang mengangkat kedua tangannya (meminta-Nya), dikembalikan dalam keadaan kosong tidak mendapat apa-apa.” (hadits riwayat Abu Daud, terdapat dalam Sunan Abu Daud, Sunan At Tirmidzi, Musnad Ahmad, dan dishahihkan Al-Albani) Dari Anas berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam tidak berdoa dengan mengangkat tangan kecuali dalam shalat istisqa’. (Shahih Al-Bukhari bab Isitisqa’ 2/112; Shahih Muslim, kitab Istisqa’ 3/24)

Imam Hafidz Ibnu Hajar berkata bahwa hadits tersebut tidak menafikkan berdoa dengan mengangkat tangan akan tetapi menafikkan sifat dan cara tertentu dalam mengangkat tangan dalam berdoa, artinya mengangkat tangan dalam doa Istisqa memiliki cara tersendiri mungkin dengan cara mengangkat tangan tinggi-tinggi tidak seperti pada saat doa-doa yang lain yang hanya mengangkat kedua tangan sejajar dengan wajah saja.

Berdoa dengan mengangkat tangan hingga sejajar dengan kedua pundak tidaklah bertentangan hadits di atas sebab beliau pernah berdoa mengangkat tangan hingga kelihatan putih ketiaknya, akan tetapi di dalam shalat Istisqa’ dianjurkan lebih dari itu atau mungkin pada shalat Istisqa’ kedua telapak tangan diarahkan ke atas langit.

Adapun hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari ‘Amarah bin uwaibah bahwa dia melihat Bisyr bin Marwan mengangkat tangan dalam berdoa, lalu mengingkarinya kemudian berkata: “Saya melihat Rasulullah tidak lebih dari ini, sambil mengisyaratkan JARI TELUNJUKNYA. Imam At-Thabari meriwayatkan dari sebagian salaf bahwa disunnahkan berdoa dengan mengisyaratkan jari telunjuk. Akan tetapi hadits tersebut terjadai pada saat KHUTBAH BAGI KHOTIB JUMAT dan bukan berarti hadits tersebut menafikkan hadits-hadits yang menganjurkan mengangkat tangan dalam berdoa.

Akan tetapi dalam masalah ini terjadi kekeliruan, sebagian orang ada yang berlebihan dan tidak pernah sama sekali mau meninggalkan mengangkat tangan, dan sebagaian yang lainnya tidak pernah sama sekali mengangkat tangan kecuali waktu-waktu khusus saja, serta sebagian yang diantara keduanya, artinya mengangkat tangan pada waktu berdoa yang memang dianjurkan dan tidak mengangkat tangan pada waktu berdoa yang tidak ada anjurannya untuk mengangkat tangan. Imam Al’Izz bin Abdussalam berkata bahwa tidak dianjurkan mengangkat tangan pada waktu membaca doa iftitah atau doa diantara dua sujud. Tidak ada satu haditspun yang shahih yang membenarkan pendapat tersebut. Begitu pula tidak disunnahkan mengangkat tangan tatkala membaca doa tasyahud dan tidak dianjurkan berdoa mengangkat tangan kecuali pada waktu-waktu yang dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam untuk mengangkat tangan.

Syaikh bin Baz berkata bahwa dianjurkan berdoa mengangkat tangan karena demikian itu menjadi penyebab terkabulnya doa. Tidak dianjurkan mengangkat tangan bila Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam tidak mengangkat kedua tangan pada waktu berdoa, seperti berdoa pada waktu sehabis salam dari shalat, membaca doa diantara dua sujud dan membaca doa sebelum salam dari shalat serta pada waktu berdoa dalam khutbah Jumat dan Idul Fitri, tidak pernah ada hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam mengangkat tangan pada waktu-waktu tersebut.

Dianjurkan mengangkat tangan dalam berdoa setelah shalat sunnah tetapi lebih baik jangan merutinkannya karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam tidak rutin melakukan perbuatan tersebut dan senadainya demikian, maka pasti kita menemukan riwayat dari beliau, terlebih para shahabat selalu menyampaikan segala tindakan dan ucapan beliau baik dalam keadaan mukim atau safar. Ketika Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya apakah ada hadits yang menganjurkan berdoa mengangkat tangan setelah shalat fardhu, sebab ada orang yang mengatakan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam tidak pernah mengangkat tangan tatkala berdoa setelah shalat fardhu, maka beliau menjawab bahwa sepengetahuan beliau, tidak ada dalil dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam maupun contoh dari para shahabat tentang berdoa mengangkat tangan setelah shalat fardhu. Wallahu a’lam

Tidak ada komentar: