Teknik Penyembuhan Mental Melaluai Sholat

Teknik Penyembuhan Mental Melaluai Sholat


Pertama, sholat merupakan terapi mental paling ampuh. Dalam sholat terjadi penenteraman jiwa dan relaksasi tubuh secara berulang-ulang. Sholat menjadi sebuah momen untk meredakan emosi dan menumpas kegelisahan di tengah rutinitas kehidupan sehari-hari. Akhirnya terbentuklah sebuah sikap hidup baru dari ketenteraman jiwa dan ketenangan fisik yang diperoleh dalam sholat.

Kedua, salah satu teknik terbaru dalam terapi perilaku yang dipraktikan oleh para psikiater adalah melatih dan membiasakan pasien untuk mengubah posisi ketika ia sedang marah. Kalau ia marah pada waktu berdiri, ia disarankan untuk duduk lalu mengendurkan saraf. Bila marah ketika duduk, ia disarankan untuk berbaring dan telentang lalu membuang ketegangan saraf hingga kemarahannya hilang. Dalam dunia kedokteran jiwa ini, disebut “pembentukan perilaku”. Teknik terapi seperti ini kita jumpai pula dalam hadits Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau telah mengajarkan teknik semacam ini jauh sebelum para psikolog dan psikiater menemukannya di era sains saat ini. Imam Ahmad meriwayatkan bahwa suatu hari ketika Abu Dzarr Rodhyallahu anhu memberi minum piaraannya di sebuah kolam, tiba-tiba seseorang datang dan mengagetkannya. Sontak Abu Dzaar marah besar. Apakah kemudian di lakukannya? Andai ia tak memiliki iman di hatinya, tentu sudah ia tarik leher baju orang itu seraya memaki-maki, lalu ia hajar orang itu. Orang itu pun tentu tak akan tinggal diam begitu saja. Ia pasti akan memberikan perlawanan. Dengan demikian, keduanya terperosok dalam kesalah yang sama.
Ternyata Abu Dzaar tidak melakukan itu. Karena waktu itu sedang berdiri, ia lalu duduk kemudian berbaring. Ia ditanya, “Kenapa kamu melakukan itu, Abu Dzaar menjawab, “ Sungguh aku pernah mendengar Rosululloh Sholallahu ‘alahi wa sallam bersabda, “ Jika di antara kalian ada yang marah ketika berdiri, duduklah. Jika marah nya belum hilang, berbaringlah”.

Ketiga, dalam sholat terdapat pula beberapa faktor penyembuhan antara lain:
  1. Pembentukan komunitas masyarakat yang hidup dalam suasana penuh cinta dan kasih sayang. Orang yang bersembahyang akan merasa tenteram serta merasakan sentuhan cinta dan kasih sayang sesame jamaah.
  2. Penumbuhan sikap lembut dan rendah hati kepada orang lain. Tidak perasaan lebih tinggi dari orang lain, sebab semuanya berdiri bersama dalam satu shaf.
  3. Pengikisan habis factor-faktor kebencian terhadap orang lain
  4. Pemupusan rasa terasing yang banyak dikeluhkan oleh penderita sakit jiwa.
  5. Pendidikan jiwa sosial dalam kehidupan bermasyarakat

Ibnu Majah meriwayatkan dari Mujahid dari Abu Hurairaoh Rodhyallahu anhu bahwa Rosululloh Shollallahu ‘alahi wa sallam bersabda “ Bangunlah lalu sholatlah, sebab dalam sholat terdapat obat.”

Ketika mendengar Bilal mengumandangkan Adzan untuk sholat, Rosululloh ‘alahi wa sallam bersabda “Dengannya (sholat) kita menjadi tenteram, wahai Bilal.”
Dalam hadits juga disebutkan bahwa Rosululloh Sholallahu ‘alahi wa sallam bila tertimpa kesusahan, bergegas melakukan sholat.

Wallahu 'alam musta'an

Tidak ada komentar: