Gumboro

Gumboro



Penyakit IBD (Infectious Bursal Disease) atau yang biasa dikenal dengan gumboro merupakan penyakit menular yang menyerang populasi ternak unggas muda disebabkan oleh virus genus Avibirnavirus, family Birnaviridae. Virus Gumboro berukuran 60 nanometer berbentuk icosahedral tanpa pembungkus sel (non-enveloped). Sel target utama serangan virus Gumboro adalah sel limfosit B yang dihasilkan oleh bursa Fabrisius, suatu organ limfoid yang terletak di atas kloaka/dubur unggas. Akibat kerusakan sel limfosit B, yang diketahui sebagai penghasil antibodi pada ternak, ayam menjadi rentan terhadap infeksi penyakit lain. Penyakit ini tergolong dalam virus yang tidak beramplop (tidak berselubung) yang tidak mudah dimatikan dan di perlukan desinfektan tertentu untuk dapat menghancurkan virus

Penyakit Gumboro memiliki dua bentuk/tipe, yaitu tipe ganas (virulent), yang dicirikan dengan virus mampu membunuh ternak ayam hingga 70%, dan tipe subklinis atau klasik (avirulent), yang ditandai dengan kegagalan pertumbuhan disertai peningkatan kepekaan ayam terhadap infeksi agen penyakit lain. Berdasarkan hal tersebut, maka virus Gumboro patut digolongkan sebagai salah satu penyebab penyakit unggas ganas di industri peternakan. Para ahli sepakat, pengendalian kasus gumboro, kuncinya ada di biosekuriti dan sanitasi lingkungan.
Gejala yang ditunjukkan oleh ayam yang terkena gumboro adalah panas dan gemetar, Anak ayam tampak lesu, mengantuk, bulu mengkerut, bulu sekitar dubur kotor, mencret keputih-putihan, dan duduk dengan sikap membungkuk. Suka mematuki duburnya sendiri, sehingga menimbulkan luka dan pendarahan. Anak ayam tersebut bisa tiba-tiba mati mendadak dalam beberapa jam kemudian, atau paling lama satu hari.

Tips yang dapat digunakan untuk disinfeksi kandang ayam yang pernah tercemar virus gumboro. Disarankan penggunaan formalin 10 % (1 bagian formalin 38 % dicampur ke dalam 9 bagian air) atau dengan 0,25% larutan soda api (2,5 gram soda api kedalam 1 liter air). Larutan disiramkan pada permukaan tanah yang baru, artinya tanah kandang apabila belum disemen. Kemudian sekitar 2 - 3 m tanah seputar/keliling kandang harus di-scrap (dikikis) sedalam 3 - 5 cm, karena tanah tersebut sudah tercemar virus gumboro. Setelah di-scrap, disiram dengan larutan formalin 10% dan/atau larutan soda api 2,5% baru ditaburkan kapur gamping di seluruh permukaannya. Selain itu alas kaki harus dilepas dan tidak boleh dibawa masuk ke dalam kandang, tanah hasil scrapping dibuang jauh dari kandang, ranting, sampah dan daun dibakar. Kesemuanya, dinilai cukup tuntas untuk kontrol virus gumboro pada kandang yang pernah terkena wabah gumboro. Virus gumboro banyak ditularkan ke anak ayam terutama melalui alas kaki (litter). Berdasarkan penelitian yang dilakukan virus gumboro bisa bertahan hidup di lingkungan tanah yang lembab lebih dari 3 tahun. Maka, situasi tanah di sekitar kandang broiler/layer berkorelasi positif pada tingkat kejadian gumboro. Litter yang lembab dan tercemar yang bercampur feces sangat mudah terkontaminasi virus.

Menurut Wayan wiryawan Technical Departement Manager Romindo Primavetcom di Majalah Poultry Indonesia tahun 2006, mengatakan kalaupun gumboro masih kerap muncul (10-11%) di lapangan bukan lantaran peternak yang tidak melakukan vaksinasi, tetapi karena kasus kebocoran vaksinasi. Maksudnya, jadwal dan pelaksanaan vaksinasi tetap dipenuhi, tetapi vaksin tidak berhasil memberi proteksi. Ini disebabkan berberapa hal, antara lain penanganan vaksin di perjalanan maupun dalam penyimpanan, teknik vaksinasi dan kondisi ayam. Ada Gumboro menyerang di awal pemeliharaan, tapi tidak setinggi serangan (kematian)diatas 3 minggu. Jadi Gumboro menyerang ayam pada umur 1-12 hari yang terkena penyakit ini tidak begitu nampak tanda-tandanya. Tapi anak ayam umur 3-6 minggu akan menunjukkan gejala yang khas.

1 komentar:

Akhbar Sanusi mengatakan...

Cara Mengatasi dan Mengobati Penyakit Gumboro Pada Ayam – Kembali lagi di kanal informasi ilmu peternakan. Masih berkaitan Jika menggunakan cabai bubuk korea warnanya akan jauh lebih merah dan jika menggunakan cabai lokal warnanya tidak secerah cabai korea tapi rasanya lebih mantap.
Cara Mengatasi dan Mengobati Penyakit gumboro Pada Ayam ciri ciri kelinci sakit Ufa Bunga SMartphone